Sabtu, 24 Oktober 2009

TODAY BORING !!


And on this day there was no special.
gue berada di rumah seharian, karena hari ini gue males banget ikut ekskull. Suka gak jelas gitu deh ekskulnya. Tau eksis tau kagak. Kagak peduli juga gue. Gue cuma tiduran di atas kasur dan nonton tv. Gak ada yang laen. Tapi dari semua acara yang gue tonton hari ini, yang gue suka cuma Home Alone 4 di RCTI . manstaps.

Yg jadi Kevin sih emang beda (discuss wat pecinta HomAl 4), tapi tetep gak ngilangin konsistensi sama penjahat2 . Dari sekian banyak tayangan Home Alone, gue baru sekali ini nonton Home Alone 4, cz gue jarang banget ada di depan TV saat weekend gini n tengah hari bolong. Biasanya gue ngelayap di warnet , Lippo atau tempat mana aja . Tapi karna krisis finansial pelajar, gue depan tv doang. Dan sejak jam 1 hingga jam 3 , Home Alone mulai ampe abis gue stay tetep depan tipi gak mau kelewatan setiap gerak gerik si bocah konyol Mike Weinberg . And ending juga lumayan menyenangkan dan mengesankan. Harusnya kan Macaulay Culkin yg jd Kevin tp katanya dy udh terlalu gede buat memerankan tokoh Kevin.

Hooahhh .... Baru bisa update lagi nih gue !! Jadi, kalo gue mau update blog gue, gue mesti ngibrit ke warnet terdekat dulu. mau buka fb, ato mo sekadar check keadaan fb gue ... Gue mesti ke warnet. Kampret. Di daerah rumah gue, yang namanya warnet itu lebih langka daripada tukang baso naek motor. Mungkin daerah rumah gue masih pantas disebut peradaban primitif kayak di film2 , yg semua rakyatnya masih pake koteka dan bawa2 bambu kalo pergi ke mana2. *okay, I exaggerated* ...

Pokoknya sejak komputer serba bisa kesayangan gue: si kokom meledug dengan sukses, dy jd doyan ngadet n gk jelas gitu. mati2 nyala nyebelin bikin gue hipertensi. Lo harusnya tau seberapa gue mencintai kokom. Di sana ada file2 musik kesayangan gue, foto2 gue sama temen2 gue, karya cerpen dan novel setengah jadi gue, dan segala program kesayangan gue.
Udahlah, kalo diinget bikin gue pengen gampar orang yang bikin stabilizer komputer gue meledug dan kokom jd macet.


Sekilass ttg acara favorit gue.
Dan yang lainnya... back on this afternoon as I write this blog, I hope Chickent come to my house and accompany me to go out at night this Saturday. You should know how much I wanted him and I always strive to be the best of everything he's ever had in his life. However, when reality says I'm not that he want to love, I just cried.

Gue sih tahu dia gak akan sayang sama gue lebih dari seorang sahabat yang menyayangi sahabatnya, tapi selama dia dan gue masih bernafas dan menginjak bumi yang sama, apa salahnya berharap?

Kalian gak ngerasain jadi gue sih, gue berjuang dan gak dapetin dia. Dia itu sahabat gue tadinya, tapi gue gak tau sejak kapan gue mencintainya lebih dari gue mencintai diri gue sendiri. Yah, gue mencintai sahabat gue sendiri. Lagunya Zigas gitu lah . Sahabat Jadi Cinta. Hahaha ...

Zigas – Sahabat Jadi Cinta

bulan terdampar di pelataran
hati yang temaram
matamu juga mata mataku
ada hasrat yang mungkin terlarang


satu kata yang sulit terucap
hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
perasaanku berubah jadi cinta

reff:
tak bisa hatiku menapikkan cinta
karena cinta tersirat bukan tersurat
meski bibirku terus berkata tidak
mataku terus pancarkan sinarnya

ku dapati diri makin tersesat
saat kita bersama
desah nafas yang tak bisa rusak
persahabatan jadi cinta


apa yang kita kini tengah rasakan
mengapa tak kita coba persatukan
mungkin cobaan untuk persahabatan
atau mungkin sebuah takdir Tuhan

ada apa sih dengan gue? Bukannya kemarin gue sudah bisa memaafkan dia dan mengizinkan dia mencari kebahagiaannya walau tanpa gue? Namun, gue berharap lagi. Perasaan emang gak pernah bisa ditebak arahnya. Gue nangis, sedih, ketawa, bahagia cuma karena seorang .... *huffh* , dia. seorang Viiytra. *Viiytra itu nama samaran dia*. Gue juga kadang manggil dia Chickent. Nama kesayangan gue buat dia? Mas Sayuti. Hahaha ... Dia juga sering manggil gue Odah, dasar stupid. dan gue bahagia karena dia stupid. Because I was happy not to have Viitra.


for you know, if I had not met Vitra, I'm not going to understand the meaning of friendship, the meaning of love without having to have, meaning the sincerity of love itself, the meaning of a fidelity and the most important ... meaning without the reward of loyalty was loyalty itself.

Gue belajar banyak hal dari dia walau dia gak pernah mengajarkan. *hiks hiks...*













Tidak ada komentar:

Posting Komentar